Pengerjakan proyek Underpass Makamhaji
SUKOHARJO-Underpass Makamhaji sejak dari Senin (5/10/2015) ditutup. Dikarenakan dengan proyek perbaikan jalan yang sering tergenang air saat hujan turun. Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan, arus lalu lintas akan dialihkan melalui jalur alternatif.
Pengendara dari arah Kartasura berupa pengendara sepeda motor dialihkan melalui beberapa jalan kampong. Sementara kendaraan berat berupa seperti bus dan truk dialihkan melalui simpang tiga Kartasura. Melainkan, kendaraan sepaeda motor dari arah timur tugu lilin dapat diperbolehkan melewati underpass Makamhaji, sedangkan kendaraan berat dialihkan menuju arah Purwosari Solo.
“Mengapa jalur terowongan underpass ini dilakukan dengan perbaikan pengecoran beton, karena pengecoran beton lebih menyingkat waktu pengerjaannya, dan tidak banyak polusi yang dikeluarkan oleh alat berat. Sedangkan, jika perbaikan jalan ini menggunakan sistem aspal pasti akan banyak dirugikan dari bau, polusi atau bahkan kebisingan dari alat berat tersebut dan kemungkinan pengerjaan proyek ini akan memakan waktu selama satu bulan kedepan”. Ujar Salah satu mandor proyek tersebut.
Dari perbaikan jalan tersebut, beberapa masyarakat sekitar ada yang merasa dirugikan, ada pula yang merasa diuntungkan. Terdapat beberapa warga setempat merasa dirugikan karena pada saat jam-jam berangkat dan pulang kerja masih adanya kemacetan. Berbeda dengan warga yang jalan kampungnya dijadikan jalur alternatif, karena dana seikhlasnya yang didapat dari pemberian sukarela para pengendara dapat menjadi pemasukkan dana kampong setempat. (Nosi Nila A.P/C14012/KM B/ Semester 3/Politeknik Indonusa Surakarta).
Pengendara dari arah Kartasura berupa pengendara sepeda motor dialihkan melalui beberapa jalan kampong. Sementara kendaraan berat berupa seperti bus dan truk dialihkan melalui simpang tiga Kartasura. Melainkan, kendaraan sepaeda motor dari arah timur tugu lilin dapat diperbolehkan melewati underpass Makamhaji, sedangkan kendaraan berat dialihkan menuju arah Purwosari Solo.
“Mengapa jalur terowongan underpass ini dilakukan dengan perbaikan pengecoran beton, karena pengecoran beton lebih menyingkat waktu pengerjaannya, dan tidak banyak polusi yang dikeluarkan oleh alat berat. Sedangkan, jika perbaikan jalan ini menggunakan sistem aspal pasti akan banyak dirugikan dari bau, polusi atau bahkan kebisingan dari alat berat tersebut dan kemungkinan pengerjaan proyek ini akan memakan waktu selama satu bulan kedepan”. Ujar Salah satu mandor proyek tersebut.
Dari perbaikan jalan tersebut, beberapa masyarakat sekitar ada yang merasa dirugikan, ada pula yang merasa diuntungkan. Terdapat beberapa warga setempat merasa dirugikan karena pada saat jam-jam berangkat dan pulang kerja masih adanya kemacetan. Berbeda dengan warga yang jalan kampungnya dijadikan jalur alternatif, karena dana seikhlasnya yang didapat dari pemberian sukarela para pengendara dapat menjadi pemasukkan dana kampong setempat. (Nosi Nila A.P/C14012/KM B/ Semester 3/Politeknik Indonusa Surakarta).
Tidak ada komentar: